Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat pelestarian Taman Nasional Gunung Maras melalui program strategis seperti One Map Initiative, yang bertujuan mengurangi konflik pemanfaatan lahan di wilayah seluas 16.806,91 hektar ini. Program ini memanfaatkan teknologi pemetaan terpadu untuk memastikan pengelolaan lahan yang transparan dan berkelanjutan, khususnya di kawasan Gunung Maras yang menjadi sumber air vital bagi delapan desa di Pulau Bangka, seperti Desa Beruba dan Pangkal Nyiur. Kolaborasi dengan komunitas internasional, LSM seperti Konservasi Alam Indonesia, dan sektor swasta semakin diperkuat untuk mendukung upaya pelestarian, termasuk pendanaan untuk restorasi ekosistem mangrove di Teluk Kelabat Dalam dan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.
Pendidikan lingkungan menjadi pilar utama dalam membangun kesadaran pelestarian di kalangan masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Maras. Program seperti Sekolah Alam di desa-desa seperti Bakam dan Dalil memperkenalkan anak-anak pada keanekaragaman hayati, seperti flora meranti (Shorea sp.) dan anggrek merpati (Dendrobium crumenatum), serta nilai budaya adat Suku Maras. Inisiatif Junior Ranger melibatkan generasi muda dalam kegiatan patroli hutan dan edukasi ekowisata, menanamkan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam sejak dini.
Taman Nasional Gunung Maras bukan hanya warisan alam, tetapi juga aset ekonomi berkelanjutan melalui ekowisata petualangan, seperti pendakian dan eksplorasi hutan tropis. Dengan pengelolaan yang tepat, seperti penerapan aturan adat yang melarang aktivitas merusak selama pendakian, kawasan ini dapat terus menjadi sanctuary bagi keanekaragaman hayati, termasuk flora endemik seperti pelawan merah (Tristaniopsis merguensis). Dukungan dari pemerintah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya memastikan Gunung Maras tetap menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.
Keindahan lanskap bukit dan hutan tropis Gunung Maras mengingatkan kita bahwa alam adalah rumah bersama yang harus dijaga. Setiap kunjungan ke kawasan ini, setiap upaya restorasi mangrove, dan setiap tindakan pelestarian adalah investasi untuk masa depan planet yang lebih hijau dan berkelanjutan.